Stonehenge: Misteri Megalitikum yang Menantang Waktu dan Logika
Daftar Pustaka
Sejarah Awal Kemunculan Stonehenge
Stonehenge terletak di Wiltshire, Inggris. Situs ini terdiri dari batu-batu raksasa yang berdiri membentuk lingkaran besar. Para arkeolog memperkirakan bangunan ini telah ada sejak 5.000 tahun lalu.
Pada masa Neolitikum, manusia mulai membangun struktur ini. Namun, proses pembangunan berlangsung dalam beberapa tahap, selama berabad-abad. Masyarakat kuno memindahkan batu-batu besar sejauh puluhan kilometer untuk membentuk susunan unik ini.
Meski teknologi saat itu sangat terbatas, mereka tetap berhasil menyusun batu dengan rapi dan kokoh. Hingga kini, tidak ada catatan tertulis yang menjelaskan secara pasti siapa yang membangunnya dan untuk tujuan apa.
Arsitektur dan Komposisi Batu yang Unik
Batu yang digunakan di Stonehenge terdiri dari dua jenis. Pertama, batu sarsen yang beratnya mencapai 25 ton. Kedua, batu bluestone yang berasal dari Wales dan lebih ringan.
Para peneliti yakin batu sarsen didatangkan dari daerah Marlborough Downs. Sedangkan bluestone berasal dari Pegunungan Preseli, yang berjarak lebih dari 200 km dari lokasi. Proses pengangkutan batu sejauh itu masih menjadi misteri hingga sekarang.
Lingkaran batu tersebut tidak tersusun secara sembarangan. Setiap batu memiliki posisi dan orientasi tertentu. Bahkan, beberapa batu tersambung dengan teknik mortise dan tenon, seperti pada perabot kayu modern.
Fungsi Stonehenge Menurut Para Ahli
Banyak teori berkembang tentang fungsi Stonehenge. Sebagian ahli percaya bahwa bangunan ini digunakan sebagai tempat ritual keagamaan.
Lainnya meyakini bahwa Stonehenge berfungsi sebagai observatorium astronomi. Ini karena posisi batu tertentu sejajar dengan matahari terbit saat titik balik matahari musim panas.
Ada pula yang menyebutnya sebagai kuburan massal atau tempat penyembuhan. Penemuan sisa-sisa tulang manusia dan benda persembahan memperkuat teori tersebut.
Namun, tidak ada konsensus pasti tentang tujuan aslinya. Justru karena misteri inilah, Stonehenge tetap menarik perhatian hingga kini.
Stonehenge sebagai Warisan Dunia
UNESCO telah menetapkan Stonehenge sebagai Warisan Dunia sejak 1986. Situs ini dianggap penting karena nilai sejarah, budaya, dan arsitekturnya yang luar biasa.
Setiap tahunnya, ribuan pengunjung dari berbagai negara berdatangan untuk melihat langsung keajaiban Stonehenge. Mereka ingin menyaksikan sendiri keagungan dan keunikan dari situs bersejarah ini.
Pemerintah Inggris menjaga kelestariannya dengan ketat. Pengunjung hanya diperbolehkan melihat dari jarak tertentu untuk melindungi batu dari kerusakan.
Perayaan Solstice yang Ikonik
Setiap pertengahan Juni, ribuan orang berkumpul di Stonehenge untuk merayakan Summer Solstice. Pada hari itu, matahari terbit tepat sejajar dengan batu utama.
Fenomena ini hanya terjadi sekali dalam setahun. Banyak yang percaya bahwa peristiwa ini memiliki makna spiritual yang mendalam.
Para druid, penganut spiritual kuno, turut hadir dalam perayaan ini. Mereka mengenakan pakaian tradisional dan melakukan upacara penghormatan terhadap alam dan alam semesta.
Momen ini menjadi ajang pertemuan budaya, sejarah, dan spiritual yang langka di dunia modern.
Penelitian dan Ekskavasi yang Berkelanjutan
Penelitian terhadap Stonehenge tidak pernah berhenti. Ilmuwan dan arkeolog dari berbagai negara terus menggali informasi baru setiap tahunnya.
Teknologi seperti radar bawah tanah dan pemindaian laser digunakan untuk memetakan struktur bawah permukaan. Dari hasil eksplorasi tersebut, para peneliti berhasil mengidentifikasi sisa struktur lain di kawasan sekitar Stonehenge.
Area sekitar mendapat sebutan “Landscape of Stonehenge,” yang menunjukkan kompleksitas kawasan ini lebih besar dari yang terlihat. Bahkan, ditemukan bahwa Stonehenge terhubung dengan lokasi lain melalui jalur kuno.
Kesimpulan: Keabadian Sebuah Misteri
Stonehenge bukan sekadar tumpukan batu kuno. Ia adalah simbol peradaban, pengetahuan, dan juga misteri manusia masa lalu.
Hingga hari ini, bangunan ini terus mengundang kekaguman dan pertanyaan. Bagaimana batu-batu itu dipindahkan? Siapa pembangunnya? Apa maknanya?
Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin tak pernah terjawab sepenuhnya. Namun, justru itulah yang membuat Stonehenge begitu memikat.
Sebagai warisan dunia, Stonehenge tetap berdiri gagah melawan waktu, menyimpan rahasia yang belum sepenuhnya terungkap.